LABUHANBATU, KRAKATAUNEWS – Wacana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Labuhanbatu untuk membangun Taman Budaya Bumi Ika Bina En Pabolo mulai melakukan Action.
Taman Budaya tersebut yakni merupakan eks Pasar Baru yang berada di Jalan Diponegoro Rantauprapat, Kabupaten Pabuhanbatu. Saat ini, tim pelaksana pembangunan tengah melakukan pembongkaran bekas pasar, sebanyak 11 ruko.
Plt. Sekdakab Labuhanbatu, Ahmad Muflih, SH, MM, disela-sela pembongklaran 11 ruko itu mengutarakan, Kegiatan ini tujuannya adalah untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan eks Pasar Baru Rantauprapat.
“Karena kita ketahui bersama bahwa sejak pindahnya pedagang-pedagang Pasar Baru ke Pasar Gelugur daerah di Jalan Diponegoro ini seperti ditinggalkan sehingga ruko-ruko yang ada ini sejak kepemimpinan Pak Tigor sudah tertinggal begitu saja dan menjadikan Jalan Diponegoro ini atau Rantauprapat menjadi kumuh, jorok bahkan kalau malam hari dijadikan tempat-tempat maksiat,” ketusnya saat diwawancarai disela-sela pembongkaran pasar itu, Rabu (7/2/18).
Bahkan, Ahmad Muflih khawatir, lokasi eks pasar tersebut menjadi tempat persembunyian untuk pelaku-pelaku kriminal. Karenanya, Pemkab manfaatkan dan optimalisirkan aset ini dengan rencana membangun Taman Budaya dan Ruang Terbuka Hijau yang dilengkapi dengan villa atau cottege yang bernuansa etnis.
“Untuk pembangunannya diharapkan dari dana CSR masing-masing Perusahaan yang ada di Kabupaten Labuhanbatu, dalam hal ini pihak perusahaan sudah ada kata mupakat dengan Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu untuk mendukung pembangunan Taman Budaya Ika Bina En Pabolo ini melalui dana CSR Perusahaan,” lanjutnya.
Ia berharap, kedepan Taman Budaya atau Ruang Terbuka Hijau ini menjadi ikonnya Kota Rantauprapat.
“Ini adalah pembangunan yang luar biasa untuk menumbuhkan minat masyarakat untuk mengunjung Rantauprapat ini, agar pembangunan ini berhasil tentu diharapkan dukungan semua pihak termasuk Unsur Forkopinda, pihak perusahaan dan OPD serta warga masyarakat untuk memberikan do’a restu agar rencana pembangunan ini dapat dilaksanakan dengan baik,” sambungnya.
Sementara, Ir. Fachrul Hamta Marpaung Wakil Direktur CV. Dwitama Consultant selaku Konsultan Perencana dalam pembangunan Taman Budaya ini disela-sela pembongkaran itu menjelaskan, Rencananya di lokasi eks Pasar Baru yang luasnya lebih kurang 2 Hektare ini akan dibangun. “Taman Budaya Ika Bina En Pabolo Labuhanbatu”.
Sedangkan, isi dari Taman Budaya itu sendiri nantinya terdapat beberapa bangunan 12 etnis yang ada di Labuhanbatu berikut dengan bangunan-bangunan pendukung lainnya.
“Dilokasi eks Pasar Baru ini nanti akan dibangun juga open stage, musholla, bangunan toilet, perpustakaan ada juga joging track, plaza, sarana olahraga, cafetaria, kantin, klinik, pusat IT dan beberapa bangunan edukasi lainnya,” jelas Fachrul Hamta Marpaung.
Lebih lanjut dijelaskannya, Menyangkut kepada sebutan taman, disini juga ada RTH (Ruang Terbuka Hijau) didalamnya itu nanti juga akan ada ditanam buah-buahan identik dengan Kabupaten, misalnya Kuini, Mangga dan yang lainnya, kemudian juga ditanam hutan-hutan keras/pohon-pohon hutan seperti kayu marbau, meranti dan kulim, kayu-kayu keras seperti itu akan ditanam, karena itu juga bagian dari edukasi atau pertaniannya.
Selanjutnya, aktivitas-aktivitas di Taman Budaya ini setiap hari, artinya dari Pukul 09.00 Wib Pagi s/d 22.00 Wib Malam aktivitasnya itu semua ada seperti perpustakaan umum, pusat permainan anak-anak, cafetaria, kemudian edukasi budaya itulah bangunan-bangunan etnis.
Pada konsepnya semua adalah didalam Taman Budaya ini seperti edukasi pariwisata, taman bermain sarana olahraga dan jajanan, semua ada terangkum dalam lokasi ini, jelas consultant muda ini.
Dari pantauan krakataunews.ckm dilapangan, bahwa pembongkaran 11 pintu ruko di eks Pasar Baru ini langsung dikomandoi Plt. Sekdakab Labuhanbatu Ahmad Muflih, SH, MM bersama Asisten Adm Pemerintahan, Asisten Adm Umum, Kepala OPD terkait dan Camat Rantau Utara, dimana Pemkab Labuhanbatu juga menurunkan puluhan anggota Satpol PP dan BPBD serta aparat Dinas Perhubungan maupun PLN. (julip/red).