LAMPUNG SELATAN, KRAKATAUNEWS – Modus penipuan melalui telepon seluler kembali terjadi, Hasa (40) warga Kecamatan Rajabasa Lampung Selatan nyaris tertipu harus mengeluarkan sejumlah uang.
Dimana modusnya, penipu tersebut menelepon dirinya, bahwa anaknya mengalami kecelakaan ditempat pendidikannya dan harus segera ditangani oleh dokter.
Percakapan tersebut berlangsung pada Selasa 17 Oktober 2017 sekitar pukul 11.26 WIB, melalui nomor 085279419823.
Berikut percakapan antara Penipu (P) dan Hasan (H) yang berlangsung selama 1 menit 58 detik :
P : Assalamu alaikum warrahmattullahi.
H : Wa’alaikum salam.
P : Selamat siang bapak, apa betul ini dengan orang tua…..?(Identitas yang di maksud penipu redaksi rahasiakan ) yang berada di Pesantren (Nama pesantren redaksi rahasiakan).
H : Ia betul ada apa ya pak?.
P : Begini pak, anak bapak telah terpeleset dikamar mandi dan sekarang sedang di Rawat di UGD dengan kondisi yang kritis.
H: (Dengan kanget nya)” Allahhuakbar!!” kondisi anak saya bagai mana?.
P: Ia pak ini sedang di tangani oleh Dokter kalau bapak ingin bicara langsung ini Dokternya.
Dokter (P) : Selamat siang bapak saya Dokter ? (lupa namanya), bahwa anak bapak mengalami benturan hebat di kepala dan harus segera ditangani dengan secepatnya.
H : Lailahailllah (lagi lagi Hasan kaget serta cemas badannya terasa gemetar dan terasa lemas), Maaf Dok Disana dengan siapa-siapa?
Dokter (P) : Saya bersama perawat yang sedang menangani keadaan anak bapak dan harus segera ditangani secepatnya (sudah mulai menjurus ke biaya yang harus di Transfer ).
H : Baik Dok namun saya ingin berbicara langsung dengan salah satu ustad yang mendampingi anak saya…?
Entah kenapa, ketika Hasan berkata demikian, tanpa basaibasi telepon si penipu pun tiba-tiba dimatikan.
Untuk memastikan kebenarannya, lalu Hasan menelepon salah satu ustad dipondok tersebut, tapi kebetulan pak ustad tersebut sedang berada diluar. Jadi tidak mengetahui persis kondisi anaknya.
Kemudian, ustad tadi segera menghubungi sekretariat pondok, rupanya di pondokan itu sudah ada beberapa wali santri yang berada di sana untuk mengecek keadaan anak mereka, dan ternyata mereka mendapat telepon yang sama dari penipu tersebut.
Bahkan menurut informasi yang didapatnya, sudah ada korban Wali Santri tertipu karena telah mengirimkan uang sebesar Rp.12 juta.
“Dalam hati bersyukur, Allah Swt masih memberikan aku kesabaran tuk menanggapi penipu. telpon sang penipu pun beraakhir tanpa tulus.” Ujar Hasan kepada krakataunews, Kamis (19/10).
“Kemudian, saya langsung berbicara kepada Ustad tersebut untuk menyelidiki dan melaporkan kepada pihak berwajib, jangan sampai ada penipu lagi dan memakan korban yang lain.” Sambung dia.
Atas kejadian ini, dirinya menghimbau kepada khususnya Masyarakat luas terutama kepada keluarganya yang jauh dari pantauan, jangan terlalu percaya dan tergopoh-gopoh untuk meyakini perihal telepon yang tidak dikenal, sebab berbagai cara yang dilakukan sang penipu.
“Jika ada telepon seperti itu harus dikroscek kebenaran terlebih dahulu dan tidak langsung percaya. Kroscek bisa melalui teleponnya atau saudara disana. Namun tetap tenang dan bersabar menanggapi nya supaya tidak terhipnotis dan terperdaya,” kata dia.
Hasan pun berharap, aparat hukum dapat segera mengungkap kasus ini, baik ada tidaknya laporan langsung oleh korban maupun pemberitahuan melalui medsos atau media.
“Semoga penipuan ini bisa terungkap oleh pihak penegak hukum, agar buat efek jera para penipu yang menggunakan telfon seluler,” harapannya. (Red/Daud).