LABUHANBATU, KRAKATAUNEWS – Trobosan baru yang dilakukan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Labuhanbatu untuk merealisasikan program Indonesia pintar, akhirnya terwujud.
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ini, menggandeng Kodim 0209/LB dengan menjalin MoU untuk bekerjasama mendata dan menginfentarisir anak putus sekolah yabg berusia 6-12 tahun.
Melalui kerja keras seluruh Babinsa yang tersebar diseluruh penjuru wilayah Labuhanbatu, akhirnya berhasil terhimpun.
Yakni terdapat sekitar 1.211 anak putus sekolah yang berhenti pada tingkatan SD, SMP maupun setara SMA.
Baca juga:
Saat ini, mereka tengah di bina dan diberikan pendidikan yang layak untuk tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Ini adalah program Indonesia Pintar, untuk merealiasaikannya diadakan pendataan anak tidak sekolah yang melibatkan berbagai pihak, seperti Babinsa Kodim 0209/LB,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Labuhanbatu Drs. Sarimpunan Ritonga MPd, melalui Kabid Paud dan Dikmas Nur Eko Setyawati SPd, di Aula Makodim setempat, Sabtu (13/1/18).
Nur Mengatakan, kerjasama itu berbentuk MoU yang sudah ditandatangani dalam konteks penuntasan wajib belajar 9 tahun yang telah didata sepanjang tahun 2017. Hasilnya, dari kuota Nasional, Labuhanbatu mencapai 1.211 orang melebihi target yang ditetapkan dari pusat dengan hanya berjumlah 1.000 orang.
“Dengan hasil pendataan yang melebihi target ini, tentunya tidak terlepas dari kontribusi Babinsa Kodim 0209/LB, sehingga data yang dibutuhkan bisa terjaring, untuk itu, saya melalui dinas Pendidikan Labuhanbatu mengucapkan terima kasih kepada Bapak-bapak Babinsa atas kerjasama yang baik ini” sebut Kabid.
Dijelaskannya, dari sejumlah hasil pendataan remaja putus sekolah tersebut, di tahun 2018 ini akan direalisasikan konsep kesetaraan keaksaraan yang diwujudkan oleh pusat melalui program Indonesia Pintar.
“Untuk se- Provinsi Sumut, Labuhanbatu merupakan Kabupaten pertama yang melaporkan hasil kelebihan target tersebut, dan di tahun 2018 ini akan segera direlaisasikan melalui program Indonesia Pintar, dan ujiannya akan digelar dengan berbasis komputer,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Kasi Kesetaraan Pendidikan Masyarakat Dinas Pendidikan Labuhanbatu, Yulinar Harefa SPd, menjelaskan bahwa ada sebanyak ratusan data yang tidak lengkap, sehingga tidak bisa masuk ke server pusat, apabila data tersebut tadinya lengkap, diyakini capaian untuk Labuhanbatu hingga 2000 orang.
“Tapi, ini menjadi pembelajaran bagi kita kedepan untuk dapat mengetahui jumlah realita banyaknya anak putus sekolah di Labuhanbatu ini, dan bagi masyarakat usia 6-21 tahun yang belum memiliki izajah SD, SMP, SMA, dapat mendaftarkan susulan ke Dinas Pendidikan,” kata Yulinar.
Selanjutnya kata Yulinar menjelaskan, bahwa pihaknya sejak awal Tahun 2017 lalu, telah melaksanakan sejumlah Sosialisasi yang dilakukan melalui media sosial, brosur, spanduk serta komunikasi langsung ke masyarakat.
Dalam kesempatannya, Dandim 0209/LB Letkol Czi Denden Sumarlin SE, melalui Kasdim Mayor Inf Ertiko Cholifa SH,SPd, mengatakan, bahwa TNI memiliki peran dalam turut mendukung pemerintah.
“Peran TNI yakni Babinsa, dalam Pertahanan Keamanan dibidang pendidikan. Ketahanan Negara, bukan hanya angkat senjata, ada juga operasi militer bukan perang (OMBP), salah satunya mendukung pemerintah dalam menuntaskan wajib belajar 9 Tahun” sebut Kasdim. (Julip).