LABUHANBATU, KRAKATAUNEWS – Realisasi retribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Labuhanbatu, sepertinya terus menjadi polemik.
Penyebabnya, realisasi PAD di kabupaten tahun 2017 ini justru menurun, yakni hanya sekitar 32 persen dengan nilai sekitar Rp. 1 milyard. Padahal, realisasi PAD pada tahun 2014 mencapai 68 persen, tahun 2015 mencapai 108 persen.
Menyikapi hal itu, Ketua DPD LSM Gerakan Aliansi Rakyat Indonesia (GARI), Ariyanto menegaskan, berdasarkan pantauannya dilapangan, semestinya PAD di Labuhanbatu terus mengalami peningkatan.
Sebab, menurutnya pertumbuhan ekonomi di kabupaten ini terus meningkat. Selain itu, banyaknya sektor swasta yang bermunculan di Labuhanbatu, seperti perumahan,perusahaan tambang galian c, pabrik, rumah makan, Hotel, penginapan, mini market, bahkan mall.
“Semestinya faktor tersebut dapat meningkatkan realisasi PAD di Labuhanbatu. Bahkan lebih beaar dibanding tahun-tahun sebelumnya.”Ujarnya kepada Krakatanews.com, Sabtu (16/12/17).
Dikatakannya, terkait realisasi PAD ini masyarakat dapat menilai sendiri. Masyarakat bisa lihat, Kabupaten Labuhanbatu sangat maju. Dipicu berdirinya banyak Mini Market. Seperti, Hom Star, Indomart dan banyak lagi toko swalayan yang berdiri di kabupaten ini.
“Labuhanbatu juga ada mall seperti Sujaya, Berastagi, mengapa realisasi PAD-nya hanya satu miliyar ?” sambungnya seraya penuh pertanyaan.
Ditegaskannya, hal ini mesti menjadi kajian bagi Inspektorat Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) setempat.
“Inspektorat wajib mempertanyakannya. Kemana dana PAD yang kurun waktu 11 bulan selama tahun 2017 ini. PAD hanya teralisasi 1 miliyar. Sedangkan pertumbuhan ekonomi di labuhanbatu maju, di tambah lagi banyak Hotel dan penginapan yang berdiri ,mengapa capean PAD tahun 2014 /2015 bisa mencapai di atas 32%. Kepada bapak Bupati H.Pangonal Harahap, SE, M.Si dan Plt. Sekda H. Mufli, agar memanggil Kaban Bapenda H. Tommy Harahap untuk mempertanggung jawabkan tentang PAD kita,” pungkasnya. (Julip/red).