JAKARTA,KRAKATAUNEWS – Kuota transportasi becak yang dioperasikan di DKI Jakarta sepertinya penuh.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno menegaskan, jumlah becak di Jakarta tidak boleh bertambah lagi. Karena pihaknya sudah mengunci jumlahnya. Sementara ini, data tengah difinalisasikan.
“Tidak boleh nambah. Itu sudah dikunci. Datanya lagi difinalisasikan. Hanya yang KTP DKI boleh beroperasi,” kata Sandiaga di Balai Kota DKI, Jakarta, Jumat (26/1).
Karena itu, Pemprov DKI memperketat pengawasan terhadap becak yang beroperasi di DKI Jakarta. Nantinya, becak yang beroperasi akan diberikan stiker.
Sebagai pemenuhan kontrak politik dan juga kebutuhan masyarakat yang di dominasi kaum ibu-ibu rumah tangga sebagai pengguna jasanya, pemerintahan Anies-Sandi akan menata keberadaan transportasi becak, yakni kurang lebih seribu unit. Juga, tak lain becak yang telah tergabung dalam Serikat Becak Jakarta.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja ( Satpol-PP) DKI Jakarta, Yani Wahyu Purwoko, mengungkapkan, beberapa hari lalu pihaknya mendapati adanya truk yang bermuatan becak untuk mencoba mengadu nasib di Ibukota.
Truk yang bermuatan becak itu berasal dari Indramayu. Namun, berhasil digagalkan masuk ke DKI Jakarta. “Dari Indramayu, katanya. Kedapatan di Bandengan, Pekojan, Tambora. Di wilayah Jakarta Barat,” kata Yani.
Wacana menghidupkan dan memberdayakan kembali transportasi Becak itu terlontar ketika Anies mengakui bahwa terdapat poin perlindungan dan penataan becak pada kontrak politiknya saat kampanye Pilkada DKI 2017 lalu.
Saat KrakatauNews mencoba menayakan tentang keberadaan becak kepada masyarakat DKI Jakarta,” bagus dong bang dibolehkan lagi becak beroperasi di Jakarta karena tidak bisa dipungkiri transportasi ramah lingkungan dan bising suara knalpot motor cuma becak”, ujar Santi (38 thn) warga Cempaka Putih,Jakarta Pusat.(noval/red).