Lampung Selatan, Krakataunews – Kapolda Lampung Irjend Pol Sudjarno menghadiri acara pemusnahan barang bukti narkoba di Lapangan Asrama Polres Lampung Selatan (Lamsel), Selasa (15/08).
Narkoba yang dimusnahkan merupakan hasil tangkapan Polda Lampung, Polresta Bandar Lampung, Polres Lampung Selatan serta BNNP Lampung, dengan jumlah 616,73 Kilogram ganja, 3,78 Kilogram sabu-sabu dan 12.360 butir ekstasi, terhitung dari Bulan Januari-Agustus 2017.
Menurut Sudjarno, dilakukannya pemusnahan di Lamsel ini dikarenakan, tempat penangkapan narkoba terbanyak yang ada di Lampung bukan karena masyarakat di Lamsel menjadi pengkosumsi narkoba terbanyak.
“Dalam waktu satu tahun ini sudah empat kali dilakukan pemusnahan barang bukti narkoba, dua kali diantaranya dilakukan Polda dan dua kali dilakukan di Polres Lampung Selatan,” kata Kapolda Lampung.S
Sudjarno menjelaskan, selain menangkap tersangka dan jumlah barang bukti yang baik, dirinya juga yakin bahwa masih banyak narkoba yang lolos dan berhasil melewati Pelabuhan Bakauheni, Lamsel, karena keterbatasan peralatan dan juga anggota yang ada di Seaport, Pelabuhan Bakauheni.“
“Penangkapan terbanyak dilakukan di Seaport Interdiction Pelabuhan Bakauheni. Saya juga yakin para tersangka pengedar narkoba ini memanfaatkan momentum saat jumlah kendaraan padat seperti Hari Raya Idul Fitri, untuk meloloskan kendaraan mereka,” kata Sudjarno.S
Sudjarno menambahkan, narkoba yang banyak diselundupkan merupakan jenis sabu yang didatangkan dari Negeri China lalu ke Malaysia dan masuk ke Indonesia menggunakan perahu-perahu tradisional yang mengangkut pakaian bekas dan juga sayuran seperti bawang putih.“
“Masuk melalui pelabuhan-pelabuhan tikus, karena jelas setiap perahu yang masuk itu tidak dibongkar dan diperiksa semua. tidak ada jalan lain kecuali lewat Bakauheni. Modusnya juga bervariasi seperti memodifikasi kendaraan bak terbuka,” terang Sudjarno.S
Selain itu, Sudjarno juga tidak bosan mengingatkan ke setiap Polres terutama Kasat narkoba masing-masing, untuk tidak segan-segan menembak mati bandar dan pengedar narkoba, karena itu merupakan salah satu cara memberantas peredaran gelap narkoba.“
“Setiap hari tidak semua bandar narkoba mati karena narkoba, tetapi pasti setiap hari puluhan masyarakat mati karena memakai narkoba. Untuk itu kita akan melakukan evaluasi terharap Kasat narkoba, jika tidak ada hasil tangkapan tentunya akan kita ganti,” papar Sudjarno.S
Seperti hasil ungkap kasus yang terjadi beberapa waktu lalu, menurutnya sabu-sabu sudah menjadi suplemen bagi masyarakat di desa. Contohnya, petani sebelum berngkat ke sawah dia terlebih dahulu memakai sabu, lalu disisakan untuk anaknya.“
“Diharapkan semua masyarakat dapat bekerja sama memberantas peredaran narkoba, tidak hanya instansi terkait saja dan informasi dari masyarakat juga sangat kami harapkan. Untuk itu mulailah dari keluarga terlebih dahulu, karena keluarga bagian terpenting untuk memprotect diri dari narkoba,” pungkas Sudjarno.H
Hadir dalam acara tersebut, Wakaploda Lampung, Brigjen Pol Bonifasius Tampoi, Kepala BNNP Lampung, Brigjen Pol Sukamso, Bupati Lamsel, Zainudin Hasan dan Forkopimda Lamsel. (Red)