TULANG BAWANG BARAT, KRAKATAUNEWS – Adanya sarat keuntungan pada realisasi anggaran Dana Desa (DD) Tiyuh Daya Asri, Kecamatan Tumijajar, Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba), memantik sejumlah pihak.
Salah satunya yakni Ketua Rt 02 Tiyuh Daya Asri, Teguh. Ia membantah bahwa adanya pembagian uang dari hasil keuntungan pelaksanaan DD tersebut.
“Tidak ada mas, yang saya terima itu hanya gajih saya Rp.150 tiap bulannya, selebih dari gaji saya tidak pernah dikasih uang lagi, baik bentuk pribadi ataupun bentuk lain, dan bukan cuma saya saja semua ketua RT yang lain juga sama cuma dikasih gaji aja tidak ada uang lebihnya.”Jelas Teguh, kepada Krakataunews, Kamis (18/1/2018).
Ditempat terpisah, Sekretaris Inspektorat Kabupaten Tubaba, Singgih Prasetio berjanji bakal menindaklanjuti persoalan pelaksanaan DD di Tiyuh Daya Asri, Kecamatan Tumijajar.
Ia mengatakan, pihaknya bakal mempelajari persoalan tersebut dan kemudian berkoordinasi dengan inspektur. Setelah mendapatkan mandat, pihaknya bakal menindaklanjutinya.
“yang jelas akan kita pelajari dulu, nanti setelah kita pelajari kemudian kita bahas. Setelah itu menunggu perintah pimpinan,” Ucap Singgih Prasetio.
Diberitakan sebelumnya, Pelaksanaan Dana Desa (DD) di Tiyuh Daya Asri, Kecamatan Tumijajar, Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) sepertiny Perlu dikoreksi.
Sebab, dari sejumlah kegiatan pembangunan di Tiyuh Daya Asri lebih berpihak terhadap sisa hasil keuntungan, bukan kualitas pembanguanan.
Hal ini di beberkan Kepalou Tiyuh Daya Asri, Alif, yang secara blak-blakan mengakui adanya keuntungan dari hasil kegiatan pembangunan itu.
“Memang benar ada keuntungan, keuntungan itu yang kami bagi-bagi,” ungkap Alif kepada Krakataunews, Rabu (17/1/18).
Untuk diketahui, alokasi anggaran DD di Tiyuh Daya Asri pada tahun 2017 lalu berjumlah lebih dari Rp. 800 juta. Ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2016 yakni Rp. 700 jutaan lebih.
Realisasinya yakni, pada pembangunan jalan onderlagh yang panjangnya hanya 250 Meter dan lebar 3 Meter di RK 02, RK05, RK03 yang menyedot anggaran sebesar Rp. 85 juta lebih. Kemudian, kegiatan yang lebih mencolok lagi yaitu pembuatan jembatan kecil atau Jembatan plat berukuran 3 meter x 5 meter di Rk 05 senilai Rp.262 juta lebih.
“Kemudian Gorong-gorong plat ujuran 1.5m x 6 meter senilai Rp48 juta di Rk 01, 02, dan RK 03. Rabal beton, 50 meter dengan ketebalan 5 CM x 3 meter pagu anggaran Rp.45 juta di Rk 01. Sumur gali, pagu Rp.3 juta di RK 01. Penyertaan modal BUMT Rp.60 juta. Pemberdayaan masyarakat, Rp.102 juta Bidang pembinaan masyarakat, Rp.15 juta, dan dana tak terduga hampir Rp4 juta,” beber Alif saat dijumpai di rumahnya.
Sementara, imbuh Alif, pada tahun 2017 Dana Desa yang dikucurkan untuk tiyuhnya mengalami kenaikan yaitu sebesar Rp.798 juta lebih dan ADD senilai Rp.146 juta lebih. Namun, ia mengaku tidak bisa menjelaskan secara rinci mengenai kegunaan dana yang seharusnya menjadi tanggung jawabnya itu.
“Untuk ounderlagh sepanjang 1000 Meter lebar 3 Meter di Rk 02, 04 dan RK 05, kemudian Gorong-gorong plat 4 buah RK 01, 04, dan RK 05. Pembukaan pelebaran jalan baru sepanjang 300 meter dan lebar 3 meter di RK 02. Selanjutnya untuk pembuatan penerangan jalan (tiang listrik) sebanyak 1030 buah. “Secara Keseluruhan dana yang diserap sebesar Rp.562 juta lebih,”papar dia.
Alif juga diduga telah sengaja membesarkan anggaran untuk penyelenggaraan pemerintahan. Sebab, hampir sebagian dana desa Tiyuh Daya Asri terserap untuk bidang tersebut.
“Sisa dari fisik dianggarkan untuk bidang penyelenggaraan pemerintahan Rp.325 juta, Bidang pembinaan masyrakat Rp.34 juta, sabar Tak terduga. Rp. 4,5 juta lebih. Dan, penyertaan modal BUMT kambing sebesar Rp35 juta,”tuturnya.
Alif mengaku, jika dalam pengolahan dana desa Tiyuh Daya Asri pihaknya mendapatkan keuntungan yang diduga dari awal rencana kegiatan pihaknya sengaja melakuakan mark up anggaran. Dari keuntungan tersebut, Alif mengaku telah membagi-bagi kepada Aparatur tiyuh yang bekerja diluar dari honor yang merupakan hak mereka. (DONI/Ded).