KRAKATAUNEWS, TANGGAMUS – Polres Tanggamus terus lakukan penyelidikan dan memanggil sejumlah saksi untuk dimintai keterangan terkait ditemukannya ladang ganja yang capai ribuan pohon dilereng Gunung Tanggamus.
Selain itu, Korp Bhayangkara ini juga akan melakukan pencegahan dengan melibatkan Pemerintah setempat agar tidak ada lagi tanaman ganja aerta akan medalami status lahan lokasi kebun ganja. (Jum’at 09/03/18).
Kapolres Tanggamus AKBP Alfis Suhaili, S.Ik. M.Si menjelaskan, Polres akan bekerja sama dengan stakeholder terkait untuk melakukan upaya pencegahan adanya kebun ganja di lokasi lain.
“Kami menyarankan pemerintah daerah untuk menginventarisir lahan yang ada di wilayahnya termasuk kondisi hutan. Melakukan dialog dengan para petani dan penggarap lahan sambil melakukan inventarisasi lahan-lahan yang ada apakah semuanya tergarap dengan baik,” jelas AKBP Alfis Suhaili diruang kerjanya, Jumat (9/3/18) sore.
Baca juga:
Menurutnya itu sebagai upaya Polres Tanggamus untuk menghindari adanya kebun ganja di lokasi lain dengan melakukan sosialisasi.
“Untuk hindari kejadian serupa kami akan bekerja sama dengan stake holder terkait guna lakukan upaya pencegahan. Seperti melakukan sosialisasi tentang ciri-ciri tanaman ganja kepada para petani dan penggarap lahan,” tambah Alfis.
Sementara menurut Kasat Narkoba Iptu Anton Saputra, SH. MH pihaknya sudah memeriksa dua saksi dan empat warga Dusun Way Kandis, Pekon Kampung Baru, Kecamatan Kota Agung Timur.
“Sudah kami lakukan penyelidikan terhadap dua saksi, hasilnya mereka tidak terlibat. Dan memeriksa warga terdekat lainnya, mereka juga mengaku tidak tahu,” ujar Iptu Anton Saputra.
Namun ia mengaku masih terus melakukan pengawasan terhadap warga lainnya. Sebab tidak mungkin kebun ganja tersebut ada tanpa keterlibatan warga sekitarnya.
“Jadi kami terus awasi warga lainnya juga, tidak mungkin dari luar tiba-tiba ada di situ,” jelas Iptu Anton Saputra.
Sedangkan kemungkinan adanya kebun ganja lainnya, Iptu Anton Saputra mengaku untuk lokasi terdekat sekitar kebun ganja yang kemarin dibongkar sudah disisir.
“Kami kemarin juga melalui jalur berbeda dengan rombongan, untuk menyisir kalau ada kebun lain. Hasilnya memang tidak ditemukan, jadi di sekitar lokasi kemarin hanya ada di situ,” tegasnya. (Afta).