Tulangbawang Barat, Krakataunews – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tulangbawang Barat meninjau Sekolah Dasar (SD) Negeri 02 Tiyuh Penumangan, Kecamatan Tulangbawang Tengah, Kabupaten setempat yang sangat memprihatinkan.
Wakil rakyat itu melihat langsung kondisi 7 lokal (ruangan) yang jauh dari rasa aman dan nyaman, sehingga butuh segera diperbaiki agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
Untuk itu, disela kunjungan Anggota Komisi C DPRD Tulangbawang Barat meminta pihak sekolah membuat profosal permohonan rehabilitas gedunga.
“Nanti kita ajukan ke Dinas Pendidikan karena sebentar lagi kita akan membahas APBD tahun 2018, mudah-mudahan tahun depan bisa di akomodir oleh Dinas Pendidikan (Disdik),” ujarnya.
Baca juga:
Hal senada yang di sampaikan Anggota Komisi C Sudarmi. Dimana dia mengaku, prihatin dengan kondisi lokal di SDN 2 Tiyuh Panumangan tersebut.
Sehingga kata dia, dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa-siswi yang ada di sekolah itu merasa jauh lebih dari rasa aman dan nyaman.
”Ya sudah pasti memprihatinkan karena kondisi sekolah seperti ini anak-anak juga tidak akan nyaman, begitu juga orang tua dari calon siswa tidak mungkin mereka akan membiarkan anaknya bersekolah di tempat seperti ini, mereka tidak akan mendapatkan kenyamanan dengan keadaan yang seperti ini,” jelasnya.
Kemudian kata dia, ketika melihat kondisi dua lokal tersebut. Pihaknya menyayangkan jika SD Negeri 02 Penumangan luput dari perhatian Pemerintah padahal jarak dari Gedung Pemda Tubaba hanya 5 KM saja.
Bahkan, kata Sudarmi, sejauh ini ia baru melihat di Kabupaten Tubaba satu sekolahan yang ia jumpai dengan kondisi yang rusak parah.
“Miris aja, inikan tidak jauh dari pantauan (Pemerintah) seharusnya, bedakan yang seperti saya katakan tadi kalau kita yang di sana (Wilayah Utara Tubaba). Tetapi ternyata ini yang lebih buruk dari kami yang disana (Wilayah Utara),” terangnya.
Selanjutnya kata dia, Kebetulan kita sudah pembahasan APBD 2018 kita sangat berharap dan berjuang bagaimana caranya ini bisa terkaper untuk di 2018 biar bisa nyaman belajarnya.
“Untuk secara umumnya kita yang di dapil 4 sana tidak ada yang seperti ini, sedangkan yang yang di dapil 1 ini tidak tau ada kejadian seperti ini, kita sangat menyayangkan kejadian ini,” imbuh Srikandi asal Dapil 4 Tubaba ini.
Sementara, Syamsidar, Kepala SD Negeri 02 Penumangan mengaku selama ia menjabat, kedua gedung itu belum pernah disentuh untuk rehabilitasi. Dia menjelaskan, dengan kondisi yang rusak parah itu, dana rehabilitas gedung dari Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tidak mampu menangani rehab tersebut.
“Saya menjabat menjadi kepala sekolah sudah hampir 6 tahun, dan Bangunan itu semasa saya menjabat sebagai kepala sekolah belum pernah direhap sama sekali. Dulu Saya sudah pernah mengajukan proposal ke Dinas Pendidikan, kalau tidak salah sudah 2 kali, tapi kata pak kabidnya nggak usah pake proposal lagi cukup pake data dapodik aja, tapi sampai sekarang belum ada kabarnya,” aku Syamsidar.
“Saya sendiri sudah sangat khawatir melihat kondisi bagunan itu, takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan Kalau sampai tidak segera diperbaiki, bahkan satu lokalnya memang sudah tidak dipakai lagi karena kondisinya sudah sangat parah, mau direhab dari dana bos yang 5% diperuntukan untuk rehabilitasi sudah tidak mampu lagi dengan kondisi bangunan yang sudah dikategorikan rusak berat itu,” keluhnya.
Dilain sisi, Sulisman Arsyad, mantan Kepala SD Negeri 02 Penumangan terdahulu mengungkapkan bahwa sekolah yang pernah dipimpinya telah diperbaiki sekitar sepuluh tahun lalu.
“Terahir bangunan itu direhab sekitaran tahun 2006 saat masih Kabupaten Tulang Bawang, kalau sudah dimasa Kabupaten Tubaba tidak pernah sama sekali direhab sampai masa terahir saya menjadi kepala sekolah pada tahun 2011 silam, kalau dilihat dari kondisi bangunan itu sekarang memang sudah tidak layak lagi untuk digunakan, karena sudah sangat parah, takutnya bangunan itu runtuh waktu anak-anak masih melakukan aktifitas Belajar,” pungkasnya. (Doni/Ded/red).