METRO, KRAKATAUNEWS – Pemerintah Kota Metro menggelar Rapat Koordinasi Bulan Oktober 2017. Rapat yang di pimpin oleh Walikota Metro dan didampingi Wakil Walikota, Sekda beserta jajaran Kota Metro yang berlangsung di OR Setda Mota Metro. Kamis (12/10/2017).
Sebelum memulai Rakor, terlebih Inspektur Kota Metro Jihad Helmi memaparkan sosialisasi tentang Strategi Peningkatan Kapabilitas APIP. Dimana berdasarkan level Kapabilitas APIP di Wilayah Provinsi Lampung Tahun 2016, Kota Metro urutan ke dua dengan Level 2 DC (Dengan Catatan). Disamping itu juga, Jihad membahas mengenai Pengendalian Gratifikasi di Kota Metro.
Wakil Walikota Metro, Djohan, dalam sambutan rakor tersebut dirinya memberikan arahan mengenai kedisiplinan para pejabat serta pegawai Kota Metro serta tupoksinya.
“Disiplin ini bentuknya bermacam-macam, yakni disiplin waktu, pekerjaan dan kelengkapan berpakaian. Terkait dengan disiplin kerja, sekarang bulan oktober dan sudah menginjak triwulan terakhir, maka kita sudah bicara untuk tahun 2018, maka apa yang menjadi pekerjaan untuk di tahun 2017 ini diharapkan agar dapat segera diselesaikan,” ujar Djohan.
Sementara itu, Sekda Kota Metro A. Nasir A.T yang sebagai moderator dalam rakor tersebut mengajak untuk bersama-sama mengevaluasi tindak lanjut terhadap rakor pada bulan sebelumnya.
“Pada umumnya telah ditindak lanjuti semua, namun ada yang masih belum tuntas antara lain tentang penertiban pasar dan taman, selama ini sudah kita upayakan akan tetapi kenyataannya dilapangan masih belum tuntas,” katanya.
Nasir juga menyampaikan kembali apa yang telah Wakil Walikota sampaikan, yakni mengenai kedisplinan. Disiplin mengenai kehadiran dan pakaian merupakan yang paling rendah, oleh karena itu Sekda Kota Metro tersebut mengatakan pada hari senin tanggal 16 oktober 2017 mendatang akan melakukan pembinaan yang akan berawal di Kelurahan dan Kecamatan Metro Pusat.
Adapun beberapa bahan rakor yang ditegaskan pada kesempatan tersebut diantaranya mengenai masalah salah satu tower yang ada di wilayah Kecamatan Metro Utara, perempatan Kelurahan Purwosari Metro Utara yang sering terjadi kecelakaan, percepatan APBDP 2017, banyaknya pejabat eselon II yang masih belum mengikuti Diklatpim II, banyaknya usulan perceraian yang terjadi pada kalangan PNS di Kota Metro, dan mengenai Panwas KPU didalam memasuki tahapan-tahapan menjelang Pilgub.
Sekda Kota Metro tersebut juga menambahkan mengenai Wisata Dam Raman, agar kiranya dari petugas Badan Penanggulanan Bencana Daerah Kota Metro untuk disiapkan pada hari libur, dari pihak kecamatan dan kelurahan agar dapat membantu untuk antisipasi jika terjadi keributan dan dari Satpol-PP untuk dapat membantu langkah-langkahnya.
“Disamping Satpol-PP, BPBD, Kecamatan dan kelurahan, dari Dinas Pariwisata dan Dinas Perhubungan juga diharapkan ikut membantu,sehingga apa yang telah kita lakukan bersama ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan bagi Pemerintah Daerah,” papar Nasir.
Hasil rakor, Walikota Metro Achmad Pairin menyimpulkan, bahwa jumlah jiwa menurut data yang ada dan telah terdata di Kota Metro berjumlah166.093 jiwa. Dan untuk masalah Dam Raman, Pairin mengharapakan agar dari Dinas PU, Dinas pariwisata, dan Dinas perhubungan agar dapat dilihat segera dan meninjau lokasi untuk perencanaan tahun 2018.
Pairin mengharapkan agar perangkat daerah dapat membuat perencanaan dengan baik dan lakukan sesuai tupoksi, mengingat Kota Metro telah mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah Pusat.
“Saya mengucapkan terimakasih dan apresiasi atas terlaksananya rakor ini, apa yang telah sama-sama kita lakukan selama ini cukup bagus dan berharap kedepan lebih bagus lagi dan lebih baik lagi,” pungkas Pairin.(Agung / red).