PRINGSEWU, KRAKATAUNEWS – Kepergian salah satu keluarga DF (17) korban dugaan pencabulan oleh BU (40) sudah kembali.
Keluarga DF tersebut tiba dikediamannya di Sumberejo Kabupaten Tanggamus pada Minggu (7/1/18) malam sekitar pukul 19.21 WIB, sebelumnya dijemput utusan dari pihak terlapor yakni BU, beserta salah seorang yang mengaku polisi, pada Sabtu (6/1/18) sekitar pukul 19.00 WIB.
Dimana keluarga DF kembali kerumah di hantarkan oleh pihak Pondok Pesantren Al Munir, Sukoharjo, Pringsewu.
Humas Pondok pesantren Al Munir, Masykur mengungkapkan, kabar mengenai tindak dugaan pencabulan yang dilakukan BU, salah satu guru didik di pesantren itu terhadap empat muridnya ini tidak benar.
“Tidak ada pencabulan di pesantren ini. Semua laporan dan tuduhan tentang pencabulan yang di laporkan ke polres Tanggamus dan di dampingi oleh pihak LSM Cakra itu tidak benar,” ujar masykur kepada media Krakataunews saat di konfirmasi di Pesantren Al Munir, petang tadi.
Sementara, dikonfirmasi terpisah, salah satu santri yang juga pelapor atas kejadian itu ke Polsek Sukoharjo,membenarkan bahwa dirinya di sentuh alat kelaminnya saat sedang melakukan pengobatan, bukan berarti dilakukan pencabulan.
“Ia mas yang saya rasa si di pegang mas, sudah itu tidak terasa lagi apa yang terjadi. Biasanya kalo tempat berobat itu di klinik mas bukan di tempat ini. Cuma berdua. Saya juga tidak boleh memberitahukan kepada orang tua saya. Katanya takut kepikiran mas,” ujar salah satu korban saat berjumpa di Polsek Sukoharjo Pringsewu.
Diberitakan sebelumnya, pada Minggu (6/1/18) kemarin, utusan pelaku terduga pencabulan, BU di Kabupaten Pringsewu menjemput korban DF dikediamannya di Kabupaten Tanggamus dengan alasan meminta maaf dan sebagai upaya perdamaian.
Namun, hingga berita ini diturunkan, DF belum kunjung pulang kekediamannya. “Wawak Saya ikut kepondok sana katanya suruh minta maaf saja, kemudian langsung dibawa pulang. Tapi kok sampai sekarang belum pulang juga. Utusan dari pondok itu tadinya ngajak saya dan sudah disiapin mobil tapi saya punya Anak kecil jadi tidak bisa,” kata kakak korban, Resti (37) yang menghubungi krakataunews melalui panggilan telepon genggamnya, siang tadi (7/1/18).
Resti melanjutkan, utusan BU saat ini berada di Tanggamus, namun adiknya DF yang dijemput dari semalam belum juga dipulangkan.
Parahnya, satu diantara dua orang yang membawa keluarga DF keluar rumah mengaku anggota polisi.
“Katanya yang bawa sekarang Ada ditanggamus tapi dari jam 8 Malam sampai sekarang belum pulang, soalnya yang bawa tamannya Katanya kenal kalau satunya Ngakunya polisi awalnya ngajak Saya supaya permasalahannya kelar,” tutupnya. (afta/red).