BANDARLAMPUNG, KRAKATAUNEWS – Peta politik koalisi partai pada kontes Pemilihan Gubernur (Pilgub) Lampung mulai tergambar.
Terlebih, delapan partai besar telah melayangkan rekomendasinya kepada bakal calon Gubernur dan wakil gubernur Lampung.
Delapan partai tersebut masing-masing, Golkar dan PKB resmi mengusung Bacagub-wagub Arinal Djunaidi-Chusnunia chalim.
Kemudian, Nasdem, PKS dan Hanura merekomendasikan Mustafa-Ahmad Jajuli. Sementara, PDI Perjuangan kepada Herman HN-Sutono.
Baca juga:
Sementara ini, Ridho Ficardo justru belum memenuhi syarat mendaftar sebagai Cagub lantaran koalisi partai yang belum mencukupi. Ridho yang sudah diusung dua partai yakni Demokrat dan PPP baru memiliki 14 kursi DPRD Lampung. Sedangkan, syaratnya minimal 17 kursi dewan.
Namun, dalam politik segala kemungkinan dapat terjadi, bejalan penuh dinamis. Sebab, masih ada dua partai besar yang belum melayangkan rekomendasinya. Yakni, PAN dan Gerindra.
Dengan modal 14 kursi dari koalisi Demokrat dan PPP itu, otomatis bisa menjadi modal Ridho untuk maju sebagai petahana.
Sayangnya, santer kabar, kedua partai itu, juga digadang-gadang bakal bergandengan. PAN bakal memajukan Ketua DPW PAN Lampung, Zainudin Hasan sebagai Cagub.
Begitu juga dengan Gerindra, Partai berlambang kepala garuda itu menggadang-gadang Ketua DPD Gerindra Lampung, Gunadi Ibrahim untuk maju mendampingi Zainudin.
Namun sekali lagi peta politik dapat berubah layaknya jarum jam yang setiap detiknya berpindah posisi. Apalagi, kabar itu hanya isu yang bertebaran di sosial media.
Bisa jadi, pada detik-detik terahir keputusan dua partai yang sempat dekat dengan Arinal Djunaidi ini memiliki manufer lain.
Terlebih, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Lampung membuka pendaftaran dari 8-10 Januari kedepan. Artinya, tinggal tiga hari lagi waktu untuk mencari koalisi.
Menurut akademisi fakultas ilmu sosial dan politik (Fisip) Universitas Lampung, Darmawan Purba mengatakan, bisa saja terjadi, PAN-Gerindra memiliki konstelasi poros baru dengan calon yang baru, diluar dari tiga pasangan ataupun incumbent Ridho Focardo.
Namun, poros baru dan calon baru diluar empat nama bacagub itu sepertinya akan sulit untuk berkompetisi di pesta demokrasi nanti.
Kecuali, PAN-Gerindra memiliki manufer lain untuk berperang melawan ketiga pasangan yang sudah memenuhi syarat pensaftaran di KPU Lampung.
“Terkecuali, Ridho ingin mendapatkan PAN dan Gerindra. Otomatis, dia bisa maju sebagai incumbent. Tinggal bagaimana meyakinkan dengan komunikasi dan koalisi yang bersinergi,” terang Darmawan seperti yang dikutip dari laman lampung.tribunnews.com Jum’at (5/1/18). (Doy).