LAMPUNG TENGAH, KRAKATAUNEWS – Petani singkong di Lampung sampai saat ini masih juga mengeluhkan rendahnya harga tanaman ubi kayu. Salah satu komoditi yang cukup diandalkan beberapa petani di Provinsi Lampung ini terus menyisakan persoalan yang tidak kunjung berpihak kepada petani.
Menurut warga Ruktiharjo, Kecamatan Seputih Rahman Lamteng, Agus Warga mengatakan, persoalan harga singkong seperti tidak ada habisnya. Padahal singkong merupakan salah satu andalan warga baik di Ruktiharjo maupun petani lainnya di belahan bumi Lampung.
“Petani seperti tidak berdaya dengan harga yang segjtu-segitu saja,” ungkap Agus kepada Tim Media Jaringan Arinal Berkarya (JAYA), Rabu 23 Agustus 2017.
Saat ini, kata Agus, harga singkong sangat fluktuatif. Harga singkong wilayah Ruktiharjo berkisar Rp 600 per kilogram nya.
Baca juga:
“Petani hanya menerima per kilo nya sebesar Rp 300.Kadang-kadang kita menjerit sendiri dengan keadaan ini,” kata Agus.
Kondisi saat ini pihaknya berharap dendaknya mendapatkan serta diperhatikan oleh Pemerintah Provinsi Lampung.
“Harus dicarikan jalan keluar sehingga petani bisa teraangkat nasibnya,” imbuhnya.
Agus memang tidak merinci produksi singkong di wikayah Rujtiharjo dan sekitarnya.Namun kata dia, produksi singkong di desa mereka sakah safu yang terbesar di wilayah Lampung Tengah. Sayangnya meski tergolong besar produksi singkong itu tidak dibarengi dengan harga yang baik.
“Kalau pemerintah hanya berpangku tangan tanpa mencarikan sokusi, maka jangan salahkan produksi singkong petani menurun, bahkan bisa saja singkong tidak ada di sini,” pungkas Agus menyarankan agar pemerintah bisa fokus kepada program yang menyentuh untuk rakyat. (Red).