TULANG BAWANG BARAT, KRAKATAUNEWS – Realisasi anggaran Dana Desa (DD) tahun 2016 dan 2017 Desa Tiyuh Murni Jaya, Kecamatan Tumijajar, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) mendapat sorotan dari sejumlah pihak setempat.
Realisasi anggaran Pelaksanaan Dana Desa yang dirancang oleh perangkat desa setempat itu, disinyalir melampaui angka yang tak wajar (Mark Up) dan tak sebanding dengan hasil realisasinya.
Berdarkan data yang diperoleh yang dibeberkan Sekretaris Tiyuh Murni Boyman menjelaskan, sejumlah program kegiatan di Tiyuh Murni Jaya di tahun 2017 yang patut dipertanyakan yakni, pembangunan jalan onderlagh sepanjang 1.324 meter dengan anggaran lebih dari Rp.337 juta, kemudian pembangunan 9 unit gorong-gorong dengan ketebalan 15 cm dengan anggaran Rp.71 juta lebih.
Lalu, pembangunan drainase sepanjang 657 meter yang menelan dana sebesar Rp.277 lebih dengan tipe 60×60, Pembangunan Talut Penahan Tanah (TPT) sepanjang 117 meter anggarannya Rp.210 juta dan penyertaan modal BUMT sebesar Rp.27 juta.
Selain itu, anggaran operasional kantor sebesar Rp.72 juta, kegiatan pelatihan Sistem Keuangan Desa (Sekeudes) sebesar Rp.10 juta, pelatihan BUMT sebesar Rp.4,5 juta dan biaya tak terduga sebesar Rp.7,8 juta.
Sementara, program kegiatan pada tahun 2016 yakni pembangunan ounderlagh sepanjang 1.339 meter dengan lebar 3 meter anggarannya mencapai Rp.383 juta, pembangunan gorong-gorong 9 unit dengan ketebalan 15 cm dianggarkan sebesar Rp.77 juta lebih.
Tak hanya itu saja, pembangunan penahan tanah (TPT) dengan panjang volume 50 meter anggarannya sebesar Rp.20,9 juta. Kemudian, anggaran pemberdayaan masyarakat sebesar Rp.76 juta lebih. Ditambah lagi belanja tak terduga Rp.538 ribu, penyertaan modal BUMT sebesar Rp.65 juta, karang taruna Rp.2,5 juta, PKK Rp.5 juta, Linmas Rp.2,5 juta dan untuk LPM juga senilai Rp.2,5 juta.
Dari beberapa rincian pelaksanaan DD di Tiyuh Murni Jaya tersebut, jenis kegiatan dan nilai yang anggarkan terkesan tak wajar. Hal itu bisa dilihat dari mayoritas anggaran kegiatan yang tak sesuai dengan realisasinya
Dilain pihak, Sekretaris DPC Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Tubaba, Edi Irawan, SH mengatakan, menurutnya pada pembangunan jalan ounderlagh saja sudah jelas adanya dugaan mark up anggaran. Sebab, volumenya sedikit namun anggarannya membengkak.
“tentunya tidak sesuai dengan harga satuan diwilayah Tiyuh Murni Jaya. Disitu terjadi pada tahun 2016 dan 2017. Begitu juga anggaran yang digelontorkan untuk pembangunan drainase dan pembangunan fisik lainnya,” kata Edi kepada wartawan krakataunews saat ditemui di sekitar Kecamatan Menggala, Rabu (10/1/18).
Edi juga menambahkan, selain kegiatan fisik, pada kegiatan lain juga terindikasi dengan sengaja menganggarkan suatu kegiatan yang menguntungkan perseorangan.
“Contoh, pada anggaran operasional kantor tiyuh, implementasinya kemana sehingga dana yang diposkan senilai Rp.72 juta. Menurut saya ini sangat aneh. Ada lagi anggaran untuk pemberdayaan masyarakat senilai Rp.76 juta. ini sungguh luar biasa,”Ujar Edi. (DONI/Ded)