LAMPUNG TIMUR, KRAKATAUNEWS – Lebih dari ribuan hektare sawah di Kecamatan Way Bungur Kabupaten Lampung Timur diserang hama. Adanya Hama tentu berpotensi mengancam dilaksanakannya musim tanam rendeng 2017-2018.
Menuurut Supardi (34) Warga Desa Tanjung Kencono, Kecamatan Way Bungur, sejumlah organisme pengganggu tanaman yang menyerang tanaman padi di desanya di antaranya tikus, wereng, dan virus kerdil (klowor). Supardi tidak menyebutkan angka pasti, namun dia memperkirakan luas lahan yang terserang berbagai hama mencapai ribuan hektare.
“Serangan berbagai macam hama itu terjadi hampir di semua wikayah,” kata dia.
Dia menjelaskan, serangan hama paling merugikan menurut adalah serangan wereng. Jika dalam kondisi normal, penyemprotan pestisida biasanya cukup dilakukan dua kali selama musim tanam.
“Karena serangan wereng, penyemprotan pestisida sampai harus dilakukan sepuluh kali.Dan penyemprotan bukan garansi panen bisa sesuai harapan,” jelasnya.
Dalam satu kali semprot, petani harus mengeluarkan biaya biaya sebesar Rp 500.000 per hektare. Dirinya tidak bisa membayangkan jika penyemprotan sampai sepuluh kali.
“Sudah disemprot belum menjamin hasil padi petani bagus, maka terkadang ini jadi persoalan berat bagi petani,” imbuhnya.
Selain persoalan hama, petani juga dihadapkan dengan minumnya pasokan air untuk mengairi areal pesawahan. Para petani di Way Bungur rata-rata mengharap sawah dengan pola sistim irigasi, jika memakai sistem tadah hujan terkadang tidak efektif.
Pilihan sulit ini yang kadang membuat petani beralih menanam jagung.Supardi berharap sosok Arinal Djunaidi bisa memberi perhatian khusus untuk masalah yang dihadapi petani di Lamtim khususnya di Way Bungur.
“Kalau perlu saya sampaikan langsung nanti kepada pak Arinal” tandasnya. (Red).