LAMPUNG SELATAN, KRAKATAUNEWS – Pasca diguyur hujan deras, Minggu (24/2) malam, sebanyak 64 rumah ditiga dusun di Desa Sidoharjo, Kecamatan Way Panji, Lampung Selatan (Lamsel) terendam banjir. Air menggenangi puluhan rumah diwilayah tersebut, dengan ketinggian antara 30-60 centimeter.
Penyebabnya yakni air Sungai Panji yang meluap lantaran debit air yang kian tinggi. Air mulai naik sekitar pukul 03.00 hingga pukul 05.00 WIB. Berdasarkan pantauan, Dusun Solo dan Kediri tergenang banjir dengan ketinggian 60 centimeter, sedangkan di Dusun Bandung, air mencapai 50 centimeter.
“Tadi pagi sekitar pukul 06.00 WIB, di Dusun Solo dan Dusun Kediri, air sudah mencapai pangkal paha kaki. Sedangkan, di Dusun Bandung, ketinggian mencapai lutut kaki,” terang Camat Way Panji Isro Abdi, saat dijumpai di Dusun Solo, Desa Sidoharjo, Senin (26/2).
Menurutnya, tiga wilayah yang tergenang banjir, disebabkan oleh lokasi yang berdekatan dengan sawah. Tak pelak, air dari drainase sawah yang meluap, menghampiri pemukiman warga setempat.
Baca juga:
“Rata-rata, jarak antara pemukiman warga dengan sawah tidak sampai dua meter,” jelas dia.
Terpisah, Kapolres Lamsel, AKBP Syarhan mengimbau penanggulangan wabah penyakit yang dapat timbul akibat banjir tersebut. Beberapa diantaranya meliputi, diare, demam berdarah, hingga wabah kencing tikus.
“Penyebabnya tak lain, disebabkan karena genangan air. Terlebih mengenai kencing tikus atau Leptospirosis. Infeksinya melalui urin tikus yang terbawa luapan air, kemudian masuk melalui pori-pori kulit. Dampaknya bisa fatal,” bebernya.
Dirinya juga bakal berkordinasi dengan Dinas Kesehatan. Agar, ikut memantau pekermbangan kesehatan masyarakat yang terserang banjir, terhindar dari dampak penyakitnya.
“Kami akan berkordinasi dengan dinas yang berkaitan, seperti kesehatan, kebersihan bahkan PLN juga kami akan minta mengawasi, dikhawatirkan ada kabel dibawah tanah yang bisa membahayakan keselamatan warga,”bebernya.
Sementara, Kasubag Humas Dinas Kesehatan Lamsel, Kuswignyo, SE memastikan, posko kesehatan sudah didirikan di titik banjir. Yakni posko kesehatan Puskesmas Way panji yang dipusatkan di Dusun Kediri, Desa Sidoharjo.
“Langkah-langkahnya sudah dilakukan. Khususnya untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat setempat yang terdampak banjir,” ujarnya kepada krakataunews.com petang tadi.
Hal tersebut juga dibenarkan, KUPT Puskesmas Way Panji Maulidin, SKM. Menurutnya, sejak pukul 13.30 wib pihaknya sudah mendirikan posko kesehatan di titik banjir.
“Sementara ini belum ada penyakit serius akibat banjir yang dikeluhkan warga. Beberapa, sudah ada yang ke posko, karena penyakit gatal,” katanya saat dikonfirmasi krakataunews.com melalui sambungan telepon genggamnya, petang tadi.
Maulidin juga menambahkan, ada 3 personel petugas kesehatan yang stanby di posko. Yakni diantaranya dua perawat dan seorang supir ambulans. “Ada satu ambulans yang standby di titik banjir. Tak hanya nunggu, kita juga melakukan pengawasan secara mobile,” imbuhnya.
Sementara, potensi penyakit demam berdarah akibat banjir juga diprediksi bakal menyerang warga. Namun, penyakit itu biasanya datang pasca banjir. “Karenanya kita terus lakukan sosialisasi terkait kebersihannya. Agar dapat meminimalisir potensi DBD,” tutupnya. (doy)