BOGOR, KRAKATAUNEWS – Demi meningkatkan keamanan keaslian Uang Rupiah, APJATIN Gandeng Bank Indonesia dalam Musyawarah Kerja Tahun 2017, yang digelar di hotel Aston Sentul Bogor, Kamis (21/12/2017).
Apjatin adalah saatu-satunya Asosiasi Badan Usaha Jasa Pengamanan dan kawal Angkut Uang dan Barang berharga serta Penyelenggara Jasa Pengolahan Uang Tunai. APJATIN didirikan pada tahun 2008 berbadan hukum dengan akta perubahan terakhir tahun 2016, APJATIN berkerjasama dengan Bank Indonesia Penyusunan Kerja Tahunan.
Anggota Asosiasi adalah Badan Usaha Jasa Pengamanan (BUJP) Kawal Angkut Uang dan Barang Berharga. Sesuai dengan Perkap No. 24 Tahun 2007 dan PJPUR sesuai dengan peraturan Bank Indonesia No. 18/15/PBI/2016 tanggal 24 Agustus 2016 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 18/25/DPUtanggal 2 November 2016 tentang PJPUR.
Baca juga:
Pengurus APJATIN terdiri dari 9 orang yaitu Ketua Umum Inne Yuaniza, Wakil Ketua Umum Dino Hindrato, Sekertris Jendral Helene Kam, Bendahara Umum Melissiana D. Kriswandi, Ketua Bidang dan keanggotaan Yusran Setiawan, Ketua Bidanng Humas dan Hubungan Antar Lembaga Andi BM Arief, Ketua Bidang Kepatuhan Deni Djuhana, Ketua Bidang Manajemen Resiko Rudy Fardeli. Anggota dari APJATIN sejumlah 28 perusahaan, layanan anggota APJATIN adalah Distribusi Uang, Pemprosesan Uang, Penyimpanan Uang di Khasanah, Pengisian pengambilan dan pemantuan kecukupan uang pada ATM, CDM, dan CRM, First Level Maintenance/ Second Level ATM/CDM/CRM, Kargo Barang Beharga, Tranportasi Uang Kartal Asing, Pooling Cash/ Transaksi Uang Kartal antar Bank.
Ketua Umum Inne Yuaniza memaparkan di hadapan media krataunews saat dimintai keterangan di hotel yang berada di Bogor (21/12/2/017/). melanjutkan, kegiatan pengolahan uang tercatat pada 2015 sebesar kurang lebih 1.700 Trilliun per tahun, meningkat pada 2016 sebesar 2.200 Triliun dan kemudian pada November 2017 tercatat meningkat sekitar lebih dari 3000 Triliun per bulan atau 263,6 Triliun per bulan,” ucap Inne Yuaniza.
“Sesuai dengan ketentuan anggaran dasar APJATIN, musyawarah kerja APJATIN merupakan forum tertinggi untuk menetukan rencana kerja tahunan, dimana agenda musyawarah kerja hari ini sudah diatur untuk dibagi dalam llima kelompok bidang yang masing-masing akan membuat usulan program kerja tahun 2018, dan dalam acara ini APJATIN mengundang dua regulator, yakni Bank Indonesia dan BARHAKAM POLRI untuk memberikan arahan serta pandanganya,” ucap Inne Yuaniza.
Program Kerja APJATIN untuk kedepannya beliau mengatakan
“memang kita sudah berkerjasama dengan Bank Indonesia untuk melakukan pelatihan yang dimana nama pelatihan tersebut adalah CIKUR untuk menentukan keaslian uang rupiah kerjasama antara Apjatin dengan Bank Indonesia dengan dilakukan beberapa kota danprogram ini sudah di lakukan sejak tahun 2012 sampai tahun 2017 sudah mencapai 1600 orang yang sudah tersertifikasi hingga 2018 akan diteruskan program yang sama sedangkan semua itu akan dilakukan oleh Pak Iman selaku ketuanya “
Diwaktu bersamaan Bendahara Umum Melissiana D.Kriswandi menyambung bahwa program ini bertujuan agar tidak terjadinya pemalsuan uang .
Saat rekan media menanyakan mengenai kendala pengiriman uang selama 2017 ,Inne Yuaniza mengatakan bahwa terdapat dua kendala yang pertama kepolisian Republik Indonesia karena jumlah kepolisian kita terbatas dan kadang kadang tenaga polisi berkurang karakena polisi punya kerjaan lain,dalam pengiriman jalan suka macet,tapi alhamdulilah semua bisa di atasi itu yang jadi kendala yang kami alami,
Ada dua metode satu itu manual manual itu pake training, dan training itu sertifikasi kasir kasir kami dari BI merka trainning keaslian uang rupiahdan kalau manual manusia itu ada batasnya, kita pake mesin, dan mesin sortasi. Ia menambahkan mesin sortasinya parameternya udah bisa mengatasi uang palsu jadi itu yang kita lakukan, dan tentunya juga dengan komunikasi, pelatihan,” Pungkanya ( STR )