TANGGAMUS, KRAKATAUNEWS – Setelah dilakukan pencarian, akhirnya jasad seorang pelajar Danang (16) yang hilang terbawa arus sungai Way Semaka karena terperosok dijembatan gantung pada Minggu (12/11/2017) dini hari akhirnya ditemukan pada Selasa (14/11/2017).
Penemuan jasad sangat dikejutkan, sebab selain ditemukannya jasad Danang, tim gabungan BASARNAS dan BPBD Tanggamus berhasil menemukan dua jasad lainnya disunagi tersebut.
Dimana Danang bin Sriyono bersama rekannya M. Ridho Pebrian (15) terperosok disungai akibat jembatan gantung penghubung Pekon Wonosobo dan Banjarnegoro Kecamatan Semakan dan Kanoman yang dilalui tersebut sudah jebol (papan jembatan hilang) sepanjang 2-3 meter.
Sebelumnya, dua pelajar yang pulang dari menonton konser di Kabupaten Pringsewu tersebut, sudah lebih dulu Anton (21) dan Adi Saputra (18) yang menjadi korban jembatan gantung pada malam yang sama, namun berbeda jam. Adi dan Anton yang berboncengan menggunakan satu unit sepeda motor nahas diperkirakan pukul 23.00 WIB.
Kedua pemuda yang berasal dari Pekon Sudimoro, Kecamatan Semaka itu, dalam perjalanan pulang ke rumah setelah bertandang ke rumah pacar masing-masing. Diketahui rumah pacar Adi dan Anton berada di Pekon Karanganyar, Kecamatan Wonosobo.
Komandan Tim (Dantim) Rescuer Pos Search and Rescue (SAR) Tanggamus Adi Ayangsyah melalui pesan singkat WhatsApp menyebutkan, operasi SAR hari ketiga (14/11) dimulai dari Way Semaka Banjarnegoro Kecamatan wonosobo. Pukul 07.00 WIB, pencarian dilanjutkan dengan fokus lokasi muara Way Semaka dan laut.
“Pukul 08.30 WIB, Rescuer Basarnas Lampung Pos SAR Tanggamus menemukan jasad Danang di bagian muara Way Semaka,” jelas Adi.
Dia juga membenarkan, bahwa saat proses pencarian jasad Danang, tim gabungan BASARNAS Lampung dan BPBD Tanggamus juga mendapatkan “bonus”, yaitu dua jasad pria lainnya. Dari hasil koordinasi dengan aparat pekon, Adi menjelaskan, dua jasad lain yang ditemukan hampir bersamaan dan berdekatan dengan lokasi penemuan jasad Danang, teridentifikasi sebagai Adi Setiawan (21) dan Anton (18). Jasad Anton ditemukan tidak jauh dari lokasi jasad Danang. Sementara jasad Adi ditemukan warga berjarak lima kilometer dari lokasi jembatan gantung.
“Pihak keluarga masing-masing sudah memastikan bahwa dua jasad tersebut adalah anggota keluarga mereka saat melihat kedua jasad di RSUD. Adi dan Anton hilang dua hari lalu, tepatnya Minggu (12/11) malam. Namun pihak keluarga memang tidak lapor ke polisi. Meskipun jasad Danang, Adi, dan Anton sudah ditemukan, namun dua unit sepeda motor yang digunakan Adi dan Anton serta Danang dan Ridho, masih belum ditemukan. Sedangkan kami sudah menyatakan bahwa pencarian selesai dan dihentikan,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Jembatan gantung dipekon Banjar Negara Kecamatan Wonosobo yang ambrol sehingga memakan korban jiwa kuat dugaan akibat ulah orang yang tidak bertanggungjawab.
Pasalnya, hanya sebagian papan badan jembatan hilang (copot) beberapa meter saja, sebab sekitar pukul 23.00 jembatan dalam kondisi baik, namun sekitar pukul 03.00 WIB papan jembatan tidak ada dan ada warga terpersok.
Akibatnya, seorang pelajar pada Minggu (12/11/2017) ketika hendak melintas dijembatan bersama rekannya terperosok dan satu pelajar terjebur dan hanyut terbawa arus sungai sampai sekraran belum ditemukan.
Danang (15) warga Pekon Sedayu Kecamatan Semaka itu terjebur dan masih dalam pencaria tim SAR dan warga setempat. “Papan badan jembatan tersebut sering ada yang melepasnya, diduga dari sekalangan orang yang tidak bertanggungjawab,” ujar warga sekitar yang tidak mau ditulis namanya dimedia.
“Karena pada malam itu sekitar pukul 23.00 WIBsaya lewat jembatan tersebut dan kondisi jembatan baik tidak ada papan yang hilang, namun saya heran kenapa sekitar pukul 03.00 WIB ada pengendara yang jatuh dan terjebur akibat papan jembatan hilang kisaran 2 – 3 meter,” jelas sumber yang pada malam itu sempat melintas. (Afta/red).